Senin, September 22, 2008

Jangan Kalah oleh Jerawat

Jangan Kalah oleh Jerawat

Siapapun pasti pernah berjerawat. Tak begitu menjadi masalah jika jerawat itu cuma satu-dua, dan hadir sesekali saja. Tapi bagaimana jika yang datang adalah jerawat membandel dan banyak? Yang ini memang menjengkelkan. Bahkan, tak sedikit orang yang jadi rendah diri dan stres gara-gara jerawat.

Percayakah Anda, pengalaman buruk terkait jerawat pernah pula dialami dr Retno Iswari Tranggono SpKK, pendiri perusahaan kosmetik dan perawatan kulit Ristra. Lantaran jerawat yang tumbuh subur di wajahnya, ia mendapat julukan 'Si Janda Bopeng' ketika mengikuti masa orientasi masuk kuliah (kini disebut Ospek) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Julukan itu tentu menyakitkan. Namun, julukan itu justru menumbuhkan inspirasi di benak Retno untuk membuat produk perawatan untuk menghilangkan jerawat. Dan terbukti, Retno berhasil mewujudkan produk tersebut, yang tak hanya berguna bagi dirinya tapi juga bagi banyak orang lainnya.

Apa sih penyebab munculnya jerawat? Rupanya, ada beberapa penyebab, yaitu sumbatan akibat kotoran atau lapisan kulit mati, produksi kelenjar minyak yang berlebihan, dan peradangan. Ketiga hal tersebut terjadi karena faktor genetik, hormon yang tidak seimbang, dan gaya hidup (kurang tidur, sering begadang). ''Kemudian diperparah juga oleh pengaruh radikal bebas,'' jelas Kepala Pendidikan Ristra, dr Yulia Hana.

Jerawat yang muncul karena pengaruh hormonal, menurut Yulia, tergolong sulit diatasi. Sebab, ini menyangkut faktor alamiah yang sulit dihentikan. Dokter hanya dapat meminimalisasi dan mengantisipasi agar bekas jerawat tidak menimbulkan jaringan parut.

Jerawat yang bersifat hormonal biasanya terjadi pada remaja. Untuk meredam pertumbuhan jerawat, upayakan agar keseimbangan hormon di dalam tubuh selalu terjaga. Bagaimana caranya? ''Salah satunya dengan rajin berolah raga. Nanti, seiring bertambahnya usia, hormon akan seimbang, jerawat pun berkurang,'' tutur Yulia.

Bagaimana dengan jerawat karena faktor keturunan? Yang ini ternyata jauh lebih sulit diatasi. Menurut Yulia, orangtua yang berjerawat, cenderung mewariskan 'bakat jerawat' ini pada anaknya.

Walau menjengkelkan, sejatinya tak perlu stres gara-gara jerawat. ''Penanganan jerawat sebetulnya simpel. Kuncinya, rajin membersihkan wajah dan hati-hati memakai kosmetik,'' kata Retno.

Tentu tak sekadar membersihkan wajah. Dalam hal ini, bersihkanlah wajar secara benar sesuai tahapannya. Pertama, bersihkan wajah dengan pembersih (cleansing) sesuai jenis kulit, lalu gunakan waslap basah untuk mengangkat sisa-sisa pembersih di wajah. Mengapa waslap, dan bukan kapas? Menurut Retno, waslap lebih optimal mengangkat sisa kotoran dibanding kapas. Selanjutnya, bersihkan wajah dengan sabun PH balance, lalu sapu wajah dengan cairan astringent (penyegar). Lakukan proses ini untuk membersihkan wajah seusai keluar rumah atau sesuai kebutuhan.

Di pasaran, tersedia banyak produk kosmetik dan perawatan kulit. Saran untuk Anda, jangan asal pilih. Hindari kosmetik yang memiliki kandungan minyak berlebih. Pilih juga kosmetik yang mencantumkan layanan konsumen, sehingga mudah dihubungi jika terjadi efek samping yang tak diinginkan.

Jika jerawat telanjur muncul di wajah, jaga jari-jari tangan Anda agar tak usil memegang-megang, apalagi memencet, jerawat. ''Itu (memencet) dilarang keras,'' tegas Yulia. Mengapa? Jika jerawat dipencet, sambung Yulia, berpotensi meninggalkan bekas berupa flek atau noda hitam yang sulit hilang. Bahkan saat Anda facial pun, petugas yang menangani (beautician) tak boleh memencet jerawat. Singkat kata, jerawat jangan diotak-atik, biarkan pecah sendiri atau ditangani oleh dokter spesialis kulit.

Tahukah Anda, menangani jerawat tak cukup hanya dengan perawatan dari luar lho. Dibutuhkan pula perawatan dari dalam. Untuk jerawat yang 30 persen bernanah, butuh bantuan antibiotik. Diperlukan pula asupan antioksidan dan vitamin A untuk membantu proses regenerasi kulit. Satu hal lagi, perhatikan makanan Anda. Untuk mengusir jerawat, jauhi susu full cream, keju, kacang, dan goreng-gorengan. Sanggup??????

Tidak ada komentar: