Sabtu, Agustus 07, 2010

HEMODIALISA

Hemodialisa dilakukan pada klien gagal ginjal irreversible, akut dan gangguan cairan dan elektrolit. Selain itu juga merupakan teraapi pilihan pada keracunan substansi tertentu seperti overdosis barbiturate, untuk dikeluarkan dari tubuh secepat mungkin.
Klien yang mengalami gagal ginjal harus mendapatkan hemodialisa seumur hidupnya. Makalah ini akan membahas pengertian hemodilisa, cara kerja, asuhan keperawatan klien dengan hemodialisa dan munculnya alat baru berupa nocturnal home hemodilisa.

Fisiologi
Tujuan utama dari pemberian hemodialisa menurut Sorensen (1995) adalah :
mengeluarkan sisa metabolisme protein berupa ureum dan kreatinin dari dalam darah
mempertahankan konsentrasi yang aman dari elektrolit darah
mengoreksi asidosis
mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam darah


Prinsip Kerja
Sebenarnya terdapat dua jenis dialysis yaitu hemodialisis dan peritoneal dialysis. Keduanya berfungsi secara ultrafiltrasi dan difusi. Ultrafiltrasi adalah mengeluarkan cairan dari darah menggunakan baik tekanan osmotic maupun tekanan hidrrostatik. Sedangkan difusi aadalah aliran ion dari daerah dengan konsntrasi tinggi ke aarea dengan konsentrasi rendah. Pada peritoneal dialysis yang berfungsi ssebagai membrane adalah peritoneum sedangkan pada hemodialisis mebnran yang digunakan adalah mebran artfisisial.

Tahapan dialysis (wikipedia,2006)
1.Predialisis
sebelum klien yang dijaualkan melaksaanakan dialysis maka aalat terlebih dahulu dipersiapkan. Salin dialirkan melalui filter dan dicek berkali-kali menggunkaan lakmus untuk mengetahui kebersihan filter
pada saat klien dating klien ditimbang dengan tepat. Diperiksa tekanan darah berdiri dan duduk. Dan diperiksa sushu tubuhnya.

2.dialysis
pompa dan timer dinyalakan maka dialysis sudah dimulai
setiap setengah jam klien diperiksa tekanan darah. Dialysis juga memindahkan aair dari dalam darah. Satu sesi dapat mengeluarkan 2-5 kilogram. Penurunan cairan tersenut dapat menyebabkan hipotensi.
Selama dialysis klien sering mengalami saakit kepala namum umumnya temporer dan hilang setelah diposisikan secara trendelenburg

3. post dialisis
setelah waktu yang ditentukan maka alat dihentikan. Luka tusukan ditekan selama 1 jam dengan plester.
Periksa kembali tekanan darah duduk dan berdiri. Timbang berat badan dan ukur suhu. Peningkatan suhu dapat mengindikasikan adanya infeksi
Periksa kembali bahwa klien telah nyaman dan mampu meninggalkan fasilitas contohnya mampu berdiri, tekanan daarah yang adekuat dan koheren.

Akses hemodialisa
Akses hemodialisa adalah tempat masuk dan keluarnya darah dari tubh ke mesin dialisa dan sebaliknya. Ada 3 model akses yaitu intravena kateter, arteriovena fistula dan AV graft.
Kateter intravena adalah kateter dengan dua lumen yang umumnya terpisah. Yang dimasukan pada vena besar (umumnya vena kava atau vena jugularis interna atau vena femoralis). Jenis kateter digunakan untuk memberikan dialysis secara emergensi namun dapat menyebabkan venous sewtnosis dan yang pada kahirnya menyebabkan kongesti vena.
Sedangkan fistula adalah mengabungkan vena dan arteri. Biasanya dilaklukan oleh seorang ahli bedah.

Jadual hemodialisis
Hemodialisis pada klien yang mengaalami gagal ginjal perlu diakukan secara intermittent seumur hidup klien kecuali dilakukan transplantasi ginjal yang sukses. Umumnya yang paling sering ddilakukan adalah 3-4 jam per sesi dengan 3 kali 1 minggu. Namun jumlah tersebut sangat tergantung pada keadaan klien, tipe alat, aliran darah, dan factor lainnya.

Asuhan keperawatan

Pengkajian
Sebagaimana disebutkan sebelumnya proses dilisis akan mengeluarkan cairan dari dalam darah. Pengeluaran cairan daalam darah akan menyebabkan berbagai akibat antara lain terjadinya penurunan tekanan darah, fatigue, kram pada kaki, sakit kepala, dan nyeri dada.
Hubungan antara mesin dengan tubuh memiliki akses melalui pembuluh darah, sehingga akan menyebabkan adanya kemungkinan terjadinya infeksi dan terjadinya perdarahan. Infeksi dapat menjadi lebih serius jika masuk ke jantung (endocarditis) or tulang (osteomyelitis).
Sebuah kejadian yang cukup berbahaya namun jarang terjadi adalah sindroma penggunaan pertama kali (first use syndrome) yang merupakan reaksi anafilaktik terhadap mesin dialisis. Geejalanya adalah bersin, wheezing, nafas dangkal, nyeri dada, nyeri kepala bahkan kematian mendadak. Diduga sindrom ini disebabkan oleh residu dari zat sterilisasi dan materi dari membran. Akhir-akhir ini kejadian ini saangat jarang terjadi setelah dikembangkan gamma iradiasi sebagai sterilisasi dan pengembangan membran yang lebih biocompatiblity
Pada beberapa hari setelah dialisis dapat terjadi sinddrom equlibrium dialisis berupa :
deterioirasi mental
sakit kepala
kejang
Selain itu beberapa akibat atau komplikasi pada hemodialisis jangka panjang adalah :
hipoteensi atau hipertensi
aritmia jantung akibat ketidak seimbangan natrium
emboli udara
perdarahan akibat heparinasi
reaksi pirogenik
intoksikasi lamunium, demansia, nyeri

Diagnosa keperawatan
1.defisit volume cairan b.d gangguan fungsi renal
2.gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b..d anoreksia, nausea, restriksi diet
3.konsstipasi b.d medikasi, resstriksi caairan dan nutrrisi, dan penurunan aktifitas
4.intolerasi aktifitas b.d. aanemia dan gangguan fungsi ginjal
5.resiko tinggi kerusakan integritas kulitr b..d udema, kering, dan pruritus
6.resiko tinggi infeksi b.d. pemasangan katater dialysis
7.nyeri b.d instilasi dialisate
8.resiko tinggi trauma b.d trauma terhadap akses iv hemodialisa
9.inefektif koping individu b.d efek hemoddialisa jangka panjang

Intervensi
Pada bagian ini tidak akan membahas semua intervensi pada semua diagnosa keperawatan yang dibahas diatas. Hanya akan memmberikan beberap trik yanbg ditemukan sebagai bahan terbaru.
Menurut National Kidney Foundation (2001) cara mengatasi hipotensi adalah :
mengindari ultrafiltrasi yang berlebihaan
memperlambat laju ultrafiltrasi
meningkatkan konsentrasi ssodium sebagai dialisate
mengurangi temperatur dialisate
memberikan midodrine predialisis
mengoreksi anemia
memberikan oksigen suplemental

selain hemodialisa yang dilakukan di pusat hemodialisa ada home hemodialisa. Ada 3 jenis home hemodialisa yaitu :
1.home hemodialisa konevensional, dilakukan 3 kali seminggu sama dengan yang ada di rumah sakittapi dilakukan di rumah
2.Short daily home hemodialysis dilakukan 3 sampai 7 kali seminggu dengan 2 jam per sesi
3.Home nocturnal hemodialysis, dilakukan 3 kali seminggu namun setiap melakukan dilakukan dimalam hari dirumah.

Keuntungan melakukan home hemodilisa ;
mengurangi strain pada jantung Karena laju pompa lebih rendah
memberikan dosis dialisate lebih besar
pelaksanaan hemodialisa yang pendek mencegah terjadinya osteodistrofi renal
perpindahan cairan yang terlalu besar dapat dicegah

Kritik terhadap topic
Pelaksanaan hemodilisa merupakan satu kebutuhan pada klien gagal ginjal. Namun pada kenyataannya tidak semua klien gagal ginjal dapat melakukan kegiatan hemodialisa dengan teratur sesuai dengan jadual hal tersebut karena beberapa hal antara lain :
masalah biaya
masalah efek samping; hemodialisa menimbulkan berbagai efek samping seperti mual,muntah, sakit kepala yang menyebabkan beberapa klien bosan dan tidak terlalu menyukai kedaan tersebut
klien harus mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan khusus karena tidak semua rumah sakit dapat melakukan hemodialisa
masalah koping individu dimana pelaksanaan hemodfialisa yang dilakukan dalam jangka panjang menyebabkan klien akan mengalami masalah dalam konsep diri. Jika masalah tersebut tidak dapat diatasi maka klien akan mengalami gangguan.
Namun saat ini dengan adanya alat berupa home hemodialisa ada beberapoa keuntungan yang dapat diatasi oleh alat tersebut antara lain :
klien tidak perlu lagi mendatangi fasilitas kesehatan yang letaknya jauh
adanya beberapa efek samping yang dapat dikurangi oleh alat tersebut
namun karena alat tersebut merupakan sebuah alat maka klien dan keluarga terlebih dahulu mendapatkan pelatihan mengenai teknik pemakaian alat tersebut di rumah. Selain itu alat tersebut relative mahal.

Kepustakaan

Wikipedia, Hemodilisys, dimabila tanggal 16 Februari 2009 dari en.wikipedia/wiki/Hemodialisys

Wikipedia, Home Hemodilisys, diambil tanggal 16 Februari 2009 dari en.wikipedia/wiki/Home Hemodialisys

Luckman Sorensen, Medical; Surgical, 1995, Mosby Phyladelphia

Minggu, Maret 07, 2010

Lapan: Badai Matahari Terjadi Antara 2012-2015

Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.

Senin, Januari 11, 2010

How to keep the friendship going for a long time.




Having friends who genuinely care about you, understand you, and accept who you are is not always easy. Thus, when you do find them, you should cherish them and do everything to keep them. It’s amazing when we hear inspirational stories
of friendship that has withstood the test of times. Many people from all over the world has kept their bonds with their old friends strong even despite their distance.

So, what are the secrets to keeping old friends???

1. Keep In Touch

Maintaining constant communication can be a challenge especially when both you and your friend are busy with each other’s everyday activities. Thanks to technology, distance doesn’t have to be a huge obstacle anymore on communication. Take advantage of e-mails and instant messengers where you can just leave notes or chat with each other online. No matter how busy your lifestyle
is, don’t forget to take some time off and spend it catching up with your old friends.

Even old friends get into misunderstandings or even fights sometimes. But this doesn’t mean that you’ll forget your friends and find new ones. If it’s been awhile since you talked to your friend, why not take the initiative to make a call today? Forget about past conflicts. It would not be good for you to dwell on it. Once you talked to old friends, you’ll realize how much you missed them and how happy you are to talk to them again.

2. Pick up the phone and call

Sometimes even when you live in the same city, you can get lost in your work and not find time for your friends. Still, hearing a friend’s voice can be a real comfort especially on times when you’re feeling low. But even when things are going perfectly fine, call your friends and share them your happiness.
Reunite at least once a year

Friends should definitely go out of their way to be reunited even just once a year. It’ll be both fun and exciting to catch up with your group about the things you’ve been through for the past year. If your friends don’t live too far away, perhaps you can set-up a monthly get-together for a lunch or dinner. Taking that extra effort to be with your friends will make a difference in strengthening your relationship.

If you really want to keep the friendship going, no obstacle would be too big to keep you from getting in touch with your friends.