Kamis, Januari 27, 2011

Dengarkan meski sejenak...

Pengalaman kerja saya pada hari ini menarik untuk saya curahkan..Pasien yang saya rawat sm dengan hari sebelumnya,masih dengan gangguan kardiovaskuler.Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu system yang dimiliki manusia dan sebagai system yang sangat penting krn organ jantung sebagai satu-satunya "Mesin pemompa darah" sehingga dengan mesin tersebut darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.Bayangkan bila mesin tersebut mengalami gangguan???tentunya sirkulasi darah akan mengalami penurunan dan organ-organ penting lainnya juga kekurangan pasokan darah…

Ny.A (inisial palsu) berusia masih muda dan memiliki 2 orang anak yg masih kecil dan masih sangat merindukan kehadiran ibu dan bapaknya..Peran Ny.A didalam keluarganya sangat penting mengingat ia berperan sebagai "Single Parent" selama suaminya berkerja diluar negri..ini pun sy ketahui langsung dari Ny.A

Ny.A masuk ke RS karena rujukan dari RS lain dimana ia telah dirawat sebelumnya slm 5hari dan keluhan tidak kunjung berkurang..Rasa sesak kian dirasakan bilamana beraktifitas.Singkat cerita,,kini Ny.A setelah dilakukan beberapa pemeriksaan diagnostic diketahui bahwa kemungkinan besar penyakit yang dideritanya kini akan sulit diobati dan kemungkinan besar hanya obat-obatan yang menjadi penyokong sementara…saya sempat tidak mengerti dgn kalimat dari dokter "penyokong sementara"..namun setelah dicermati dan dipelajari dengan mencari dibeberpaa literature, ternyata penyakit Ny.A memang tidak bisa disembuhkan dengan operasi sekalipun.Obat diberikan sebagai penolong agar beban kerja jantung tidak meningkat dan tentunya akan mengurangi gejala sesaknya.

Pagi hari ini, kondisi Ny.A tidak sama dengan beberapa hari sebelumnya.Dia menjadi lebih capek, sesak, irama jantung cenderung cepat / lebih dari normal dan yang menjadi perhatian sy adalah hari ini tidak ada interaksi komunikasi yg terlibat seperti hari sebelumnya.Bilamana sebelumnya beliau sempat melontarkan senyuman dan mengucapkan selamat pagi namun hari ini cenderung memenjamkan mata seolah ada sesuatu yang tidak ingin dia lihat..Memang ada pemandangan yg berbeda dibandingkan kemarin, hari ini Ny.A ditemani oleh Ibu dan tantenya.Syukurlah ada yang menunggunya meski beberapa hari yg lalu sama sekali tidak ada yang menunggu meski di ruang tunggu sekalipun..

Rasa sedih pasti dirasakan besar oleh Ny.A ketika tidak ada satupun anggota keluarganya yang mau menemaninya selama di RS.Apapun masalah yg pernah terjadi didlm keluarga tersebut, rasanya sangat tidak manusiwawi bila tidak memperhatikan saudara kandung kita sendiri.

Kita saja yang hanya sakit flu atau demam tinggi,,rasanya sangat gembira bila diperhatikan oleh pacar, oleh suami, oleh ibu, oleh adik/abang dan oleh teman..bukankah begitu yang kita rasakan??!!!!

Hari ini dokter telah berbicara panjang lebar mengenai kondisi Ny.A dan beberapa kemungkinan kalau Ny.A sulit disembuhkan, akan tetapi dokter tersebut belum menyampaikan langsung kepada Ny.A.sehingga samapai saat ini Ny.A tidak mengetahui apa yang akan terjadi dengan kesehatannya..Apa mungkin dokter juga tidak tega untuk mengatakannya atau juga biar keluarga yang menyampaikan pd Ny.A secara langsung..Entahlah…namun sepertinya seburuk apapun kondisi yang akan dialami oleh pasien, menjadi hak pasien juga untuk mengetahuinya..

Hari ini pula Ny.A sudah melakukan tindakan yang tidak pernah dilakukannya yaitu tidak mau makan dan tidak mau minum obat sama sekali..2 hal ini menjadi perhatian penting dalam proses pengobatan…Berulang kali Ny.A mengatakan rasanya saya mau mati saja krn kondisi sy kian memburuk..kalimat ini sudah pernah saya dengar sebelumnya pada pasien yg mengalami depresi..mungkinkah dia mengalami depresi oleh karena tidak pernah mengungkapkan bagaimana perasaannya???atau dia binggung kemana harus mengungkapka perasaannya???atau dia sudah mendapatkan bisikan dari TUHAN bahwa TUHAN akan menjemputnya???

Tidak lama setelah dia mengatakan hal tersebut, saya menghampirinya namun disaat tidak ada keluarganya sama sekali.saya sentuh pundaknya namun dia membalikkan badannya dan menutup kepalanya dengan tanggan kirinya sehingga saya sulit untuk melihat bagaimana raut wajahnya…saya panggil namanya namun tidak ada sahutan…lalu saya usapkan tangan saya pada punggung tangannya dan saya genggam erat sembari saya mengatakan "Apa yang sedang ibu rasakan saat ini???" sesaat tidak ada sahutan namun sesaat pula genggaman tanggannya begitu erat dan semakin kencang…saya katakan lagi kalimat yang sama, lalu beliau mulai merebahkan badannya dan kini wajahnya jelas terlihat oleh saya..

Raut wajah yang kusam (buka kusam krn tidak mandi), tidak berpancar seakan langit mendung dan kesedihan menyelimutinya. Genggaman tangan sy tidak kunjung dilepas.Sesaat saya diamkan saja namun kembali saya bertanya "Ada yang mau ibu ceritakan kepada saya??"…dan….respon tak disangka kembali muncul…dia menganggukkan kepalanya….

Ny.A : "Iya suster ada…"…"Saya…Saya….saya…entahlah….saya capek dan letih suster"..

Saya : "Ada apa bu?Coba ibu ceritakan kepada saya secara perlahan-lahan saja.."

Ny.A : " Saya capek dan ingin pulang "

Saya : "Lalu apa lagi??"

Ny.A : "Saya mau mati"

Saya : "Capek karena apa klu boleh saya tahu "…

Ny.A : " Saya merasa kondisi saya semakin memburuk dan sepertinya tidak lama lagi namun dokter tidak mengatakan apa-apa…saya ingin sekaliditunggu oleh keluarga namun tidak hanya pada saat besuk aja lalu mereka pulang ke rumah, tidak ada satupun yang mau menunggu saya disini..tidak seperti pasien lain yang setiap saat dipanggil suster mereka pasti datang"."

"Saya capek minum obat dan tidak sembuh-sembuh"

Saya: saya mengerti perasaan ibu dan itu adalah perasaan yang wajar dirasakan siapaun bila kita tidak diperhatikan oleh keluarga..akan tetapi ibu perlu bersyukur bahwa TUHAN masih memperhatikan ibu melalui kami para suster dan dokter"

"Kami berusaha dengan semangat untuk merawat ibu dan mempertahankan nyawa ibu namun mengapa ibu tidak bersemangat???"

Ny.A : "Tapi keluarga saya tidak bersemangat memberikan saya semangat"

Saya : "Kita masing-masing manusia memiliki episode tertentu dalam hidup dimana kita akan sendirian,,,jauh dari keramaian dan jauh dari keluarga..yaitu didalam kematian/alam kubur"

Masih dengan menggenggam tangan pasien,saya tanyakan kembali "Apakah ibu sudah siap dengan kematian??sudah siapkah ibu meninggalkan anak-anak yang saat ini sangat membutuhkan dan sedang menunggu ibu dirumah dan sudah siapkah ibu berpisah dari suami???"

"Bila mana ibu sudah siap maka tidak jadi masalah buat saya bila ibu tidak mau makan dan tidak mau minum obat, asalkan ibu sudah benar-benar siap menemui kematian"

Ny.A hanya terdiam terpaku dan menatap saya begitu tajam dan dalam…sangat dalam sehingga saya sempat khawatir bila mana beliau akan marah..

Tidak ada jawaban dari Ny.A namun saya masih melanjutkan dengan mengatakan : "Bilamana saat ini keluarga tidak dapat menunggu dan tidak memperhatikan ibu, Tapi TUHAN selalu ada, TUHAN selalu memperhatikan apa yang kita butuhkan saat ini,TUHAN tahu kalau saat ini ibu butuh pengobatan agar cepat sembuh dan bisa kumpul dengan keluarga selain itu disini ada kami para perawat dan dokter yang memperhatikan ibu…"

Kalimat terakhir yg saya ucapkan "Bilamana ibu sudah siap menemui kematian maka saya hanya bisa mendo'akan agar ibu bahagia di alam kubur dan jangan ada penyesalan di hari nanti.."

lalu....akhirnyaNy.A : "Iya suster saya mau makan dan minum obat…tolong Bantu saya untuk duduk" (Suaranya begitu lantang, posisi badan menjadi tegap, kepala ditegakkan begitu pula suara yang penuh dengan semangat untuk hari ini…semoga untuk hari-hari selanjutnya………..

TETAP SEMANGAT ya Ny.A….saat ini TUHAN sedang memberikan perhatian spesialnya agar ibu semakin dekat dengan-Nya…


TETAP SEMANGAT buat rekan sejawat (perawat),,tetap usahakan meluangkan waktu untuk mendengar perasaan pasien, rasakan apa yang dirasakan pasien namun tidak larut didalamnya serta menjadi penyemangat buat pasien…

"Obat sebagai alat untuk kesembuhan namun SEMANGAT sebagai satu-satunya harapan untuk tetap HIDUP"…

NB : Mohon maaf bila ada salah kata dalam penulisan

Jakarta 27 Januari 2011

Tidak ada komentar: