Senin, Januari 24, 2011

Baik hati nya seorang pasien...

Dinas malam kedua ini sama seperti malam-malam sebelumnya...diawali dgn operan dgn rekan shift sore...tidak ada yang special atau hal-hal yg kadang membuat kita yg shift malam harus berjaga ekstra atau deg-degan krn kondisi pasien yg kurang baik...

Saya selalu memulai dinas/pekerjaan dgn berdo'a pd TUHAN (pasti setiap orang juga berdo'a)..isi do'a sy pada awal-awal berkerja di pelayanan terutama di tahun pertama yaitu "Ya ALLAH jangan engkau berikan hamba pasien yg jelek kondisinya"..jahat gak sih seperti itu???sbnrnya sy berdo'a seprti itu krn masih merasa was-was bila sewaktu-waktu pasien sy mengalami BRADICHARDI atau VT hingga tidak menghembuskan napas kembali...dan itu adalah kekhawatiran terbesar sy...

perlahan sy coba kurangi rasa was-was tersebut dgn menambah ilmu, berbagi pengalaman dgn rekan kerja dan ditambh lagi secara kebetulan sy di rolling di ruang intensif,dimana pd umumnya ruang intensif atau dikenal dgn sebutan ICU memang terdapat pasien yang kondisi kesehatannya cenderung kritis atau butuh perhatian EKSTRA...

suatu malam sy merawat pasien dgn penyakit CHF fc IV ec CAD,CAP dan berbagai komplikasi lainnya..pd saat itu yang memperburuk keadaan pasien yaitu penyakit Gagal ginjal kronik stage v..saat itu pasien dgn kesadarn composmentis meski mengalami uremik dan terpasang : IABP,NGT, O2 NRM 15 liter/mnt (cek AGDA setiap 4jam), sesak setiap merubah posisi, asites, edema tungkai, urine hanya 50 cc/8jam, ditambah lagi adanya luka dekubitus pd bokong meski baru grade I tp sy yakin rasanya perih dan panas..

Tiap kali sy merawat pasien ini..beliau selalu memberikan senyuman hangat dan sesekali melemparkan guyonan kepada perawat dengan napas yang tersengal-sengal...meski sy tahu dr wajahnya dia "TERLUKA dan SEDIH"...Bahkan setiap kali jarum suntik yang sy akan suntikan ke pembuluh arterinya untuk melakukan pemeriksaan AGDA, beliau pasrah memberikan salah satu tangannya dan hanya berkata "SILAHKAN SUSTER"..lalu sy bilang "ini akan terasa sakit" namun beliau berkata "mungkin lebih sakit lg saat dicabutnya nyawa"....Tersontak dan sempat kaget sy dgn statementnya..sy hanya bisa memberikan senyuman, sentuhan dan nasihat "ALLAH Maha Pengasih dan Penyayang"..

Senyuman tidak pernah lepas dari wajah beliau...Senyuman terindah yang pernah saya lihat dari beliau yaitu ketika anak&Istrinya datang pd saat jam besuk..pipinya seakan memancarkan cahaya yang menandakan datangnya kegembiraan..begitu sumringah dan merona...bagai pujangga bertemu dgn kekasihnya...mungkin itu kegembiraan yang dia yakinkan tidak lama lagi dimiliki...

Tiap kali istrinya membasuh muka atau punggunya dengan wewangian,,beliau membalas dgn usapan lembut pd kepala istrinya dan genggaman erat pd tangannya, tidak lama namun sering kali dilakukannya.genggaman yg menandakan "You are my everything,,thanks GOD u give me a STAR"...tidak pernah ada satu kata yang mengindikasikan sebuah kata "perintah" pd istrinya,,sy jadi sering memperhatikan respon beliau pd istrinya...bahkan kepada perawat ia selalu berkata "Maaf merepotkan, kalau pun tidak sakit saya akan usahakan apapun dgn diri sendiri namun krn saat ini sy sakit dan saya yakin suster dan dokter adalah perpanjangan tangan ALLAH SWT maka saat ini saya serahkan hidup sy pada suster dan dokter"..Oooohhh GOD...his my Great patient...

Setelah 2hari terputus oleh libur dinas malam,,keesokannya sy melihat pasien tersebut sudah berada dikamar khusus yang haya terisi oleh pasien dengan terpasang alat bantu napas "Ventilator"..hal ini menandaka bahwa kondisi beliau menurun/memburuk...
Saya tatap baik-baik dan perlahan wajah beliau hingga tak sadar sy udah berdiri cukup lama disamping tempat tidurnya..dan tak tersadar pula "hati kecil" sy sedih krn sblumnya sy yakin beliau akan KUAT dan mampu melewati ini semua tanpa harus menggunakan alat tersebut.

Saya sentuh tangan beliau dan sy bisikkan kalimat "ALLAH tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umat-Nya" dan sontak jari kelingkingnya berespon bergerak meski minimal sekali lalu Heart rate atau nadi meningkat dan dia menenteskan air mata...

5hari dilewati hari-harinya masih dengan menggunakan ventilator...pada pagi itu kondisi beliau semakin memburuk.Saturasi menurun, tekanan darah cenderung rendah, slem kental dan produktif, napas gasping...sempat kecemasan terlihat jelas pada raut wajah istri dan anaknya..namun ketabahan juga tampak pada respon tubuh istrinya...
istrinya berkata pada saya "Mungkin bapak sudah tidak tahan, jd saya akan relakan bapak pergi bila memang sudah waktunya".Sebuah kalimat TEGAR dan menandakan akan rasa CINTA yg besar...tidak lama setelah istrinya menghampiri suaminya dan membisikan sesuatu pada telinganya dan seketika pula suaminya kehilangan denyut jantungnya.. "Innalillahi wainnaillaihirojiun"..."SEMUA AKAN BERPULANG PD ALLAH SWT"..

Besar makna yang diberikan pasien ini kepada kehidupan saya..terutama dalam melakukan perkejaan sebagai perawat..

sy tidak akan pernah melupakan kalimatnya "suster dan dokter adalah perpanjangan tangan ALLAH SWT maka saat ini saya serahkan hidup sy pada suster dan dokter"...


Kini dalam tiap do'a yang saya panjatkan seblum melakukan perkerjaan yaitu bukan lagi "Ya ALLAH jangan engkau berikan hamba pasien yg jelek kondisinya" akan tetapi menjadi

"Ya ALLAH ringankan penyakit pd pasien,ringankan langkah hamba dlm merawat krn sesungguhnya mereka amat membutuhkan hamba (perawat) dan berkahi hati hamba dengan kesabaran semoga semua yang hamba lakukan menjadi berkah dan diridhoi oleh Mu ya ALLAH..AMIN"....

2 komentar:

Anton Wijaya mengatakan...

Good job nurse, salam sejawat, semoga pasienya bisa melalui masa kritis dengan aman, teruslah menulis, saya senang membaca tulisan anda.

Unknown mengatakan...

terimakasih mas anton..