Hakim menambahkan, dari hasil penelitian banyak pihak, termasuk departemen kesehatan, penularan paling tinggi tetap dari jarum suntik. Gonta-ganti pasangan dan seks bebas juga penyebab cepatnya penularan.
"Selain itu, di Jakarta Pusat, kami juga mewaspadai banyaknya warga negara asing. Dari beberapa kasus yang terungkap, mereka terlibat dalam perdagangan narkoba dan pengguna potensial pekerja seks komersial," kata Hakim Siregar, Senin (3/11).
Sesuai program dari departemen kesehatan, di setiap rumah sakit besar di Jakarta Pusat telah tersedia fasilitas pemeriksaan untuk menentukan seseorang terinveksi HIV/AIDS atau tidak. Fasilitas konseling dan pendampingan bagi warga terinveksi maupun yang rawan tertular sudah ada di setiap kecamatan, hasil kerjasama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat.
Aduh semakin seram aja tinggal di Jakarta....Be aware....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar